
Pontianak, 4 Agustus 2025 — Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Tanjungpura melaksanakan kegiatan Seleksi Substansi dan Pengukuran Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) untuk proposal Program Penelitian Inovasi (PINOV) Tahun Anggaran 2025.
Kegiatan ini merupakan tahapan lanjutan setelah diumumkannya hasil seleksi administrasi, di mana dari 39 judul usulan proposal yang diajukan, sebanyak 18 judul dinyatakan lolos untuk masuk ke tahap seleksi substansi dan pengukuran TKT.
Dalam sambutannya, Kepala LPPM Universitas Tanjungpura, Dr. Ir. Urai Edi Suryadi, M.P. , menyampaikan apresiasi terhadap tingginya antusiasme peneliti Untan dalam program PINOV tahun ini. “Ini menunjukkan bahwa semangat inovasi di kalangan dosen dan peneliti Untan semakin kuat. Besar harapan kami, seluruh proposal yang masuk hari ini tidak hanya lolos pendanaan, tetapi juga mampu menembus Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI),” ujarnya.
Lebih lanjut, Dr. Ir. Urai Edi Suryadi, M.P. menekankan bahwa arah kebijakan riset saat ini telah bergeser untuk lebih menyatu dengan kebutuhan industri dan masyarakat. “Penelitian yang berdampak adalah yang menjawab persoalan nyata. Ini juga menjadi visi utama dari Kemendikbudristek melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat—bahwa riset tidak hanya selesai di jurnal, tapi bisa dikomersialisasikan dan dirasakan manfaatnya secara langsung,” tambahnya.
Seleksi substansi dan pengukuran TKT dilaksanakan secara objektif dan melibatkan para pakar sesuai bidang masing-masing, guna menilai kesiapan teknologi hasil penelitian untuk masuk tahap hilirisasi dan kerja sama dengan sektor industri.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, Universitas Tanjungpura menegaskan komitmennya dalam membangun ekosistem riset dan inovasi yang produktif, aplikatif, dan berdaya saing nasional.

